Toyota Rencanakan Sienta Hybrid Hadir di Indonesia


Toyota Sienta saat ini telah mengaspal selama setahun, dan selama ini MPV asal Jepang ini diproduksi lokal di pabrik Toyota di Karawang, Jawa Barat. Walaupun secara penjualan masih belum dikatakan wow karena segmen pasarnya sudah tergerus oleh SUV dan CUV, namun nampaknya Toyota Indonesia masih memiliki asa bahwa suatu hari nanti Toyota Sienta akan menemui masa jayanya di tanah air. Dan nampaknya sebuah varian baru bisa membuka jalan menuju impian tersebut.

Toyota Sienta yang kita kenal adalah unit yang menggunakan mesin 2NR-FE yang menjadi penerus dari mesin 1NZ-FE legendaris. Tak ada yang salah dengan mesin ini walaupun memiliki tenaga yang tidak spektakuler, 107 PS pada 6.000 Rpm dan torsi 140 Nm pada 6.200 Rpm. Secara tenaga bisa dibilang biasa saja, puncak tenaga dari mesin tersebut juga didapatkan di putaran yang cukup tinggi yang membuatnya bisa dibilang tak cukup irit walaupun menggunakan transmisi otomatis CVT. Padahal di negara asalnya, ada unit  Toyota Sienta yang menggunakan mesin hybrid.

Toyota Sienta Hybrid akan masuk ke Indonesia dalam tahun – tahun ini. karena seperti yang kita tahu, pajak mobil hybrid di Indonesia itu amit – amit nggilani, karena memang dihitung memiliki dua mesin yang membuat pajaknya membengkak seperti terkena tumor. Padahal, pihak Toyota sendiri sempat menyatakan tertarik untuk membawa unit Toyota Sienta Hybrid ke Indonesia, sejalan dengan saudara dekatnya Toyota C-HR yang memiliki mesin hybrid pula. Dan kabar gembira akhirnya datang juga ke tanah air.

Berkat usulan program baru LCEV alias Low Carbon Emmision Vehicle yang sedang digodok oleh pemerintah RI, Toyota Sienta Hybrid nampaknya sedang dipersiapkan sebagai jagoan pihak Toyota di masa depan. Secara kasar, jika nantinya LCEV diresmikan dengan insentif pajak pada mesin hybrid, mesin listrik murni, dan mesin kecil berturbo, maka Toyota Sienta Hybrid akan menjadi mobil pertama yang didaftarkan oleh pihak TAM ke program LCEV. Hal ini diperkuat dengan hadirnya satu unit Toyota Sienta Hybrid berwarna orange di tanah air yang tertangkap kamera oleh pihak Kompas beberapa waktu lalu.

Toyota kabarnya tengah bersiap menghadirkan Sienta Hybrid di Indonesia. Informasi tersebut santer setelah beredarnya foto Sienta Hybrid diangkut dengan towing di jalan raya menuju markas Toyota. Rupanya mobil itu didatangkan dari negeri asal Toyota, Jepang. menghubungi pihak PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Dalam keterangannya, Direktur Teknikal TMMIN Yui Hastoro mengakui mendatangkan Sienta Hybrid untuk sejumlah riset di Indonesia. "Kalau ada mobil-mobil baru di negara lain pasti kita order, kita beli, jadi banyak, bukan itu saja (Sienta hybrid), banyak mobil-mobil yang sudah diproduksi terus kita datangkan ke sini.

Karena kalau ada teknikal studi, kita komparasi, dan itu kegiatan biasa," ujar Yui. Banyak pihak yang selama ini memang meragukan apakah benar Toyota akan memasukkan Sienta hybrid ke Indonesia. Sebab pajak mobil hybrid memang terkenal mahal, lantaran punya dua mesin yang kemudian berimbas pajak menjadi membengkak. Tetapi Toyota belakangan tampak mulai mendapat angin segar setelah pemerintah menggulirkan rencana program Low Carbon Emmision Vehicle, di mana pabrikan akan menerima insentif pajak pada model hybrid dan listrik murni.

Namun begitu, Yui kembali menegaskan, Sienta Hybrid belum akan diproduksi dalam waktu dekat, mengingat proses studi masih terus dilakukan. Dia juga memastikan andaipun dirilis, ground clereance dan posisi baterainya akan berbeda. "Makanya saya bilang masih studi, tentang spesifikasi di jalanan di Indonesia bagaimana, tapi belum sampai ke sana. Jadi teknikal studi saja dan itu sudah biasa," tuturnya.


Seperti diketahui, Sienta bermesin hybrid ini memiliki ground clearance yang lebih rendah ketimbang mesin bensin yang sudah ada di pasar Tanah Air. Maka tak heran kalau TMMIN berencana mengubah posisi baterai agar sesuai dengan kondisi jalan di Tanah Air yang terkadang akrab dengan banjir. "Produksi di sini masih jauh, jadi kita masih coba saja mobil ini. Saya belum bisa bicara jauh ke sana," tuturnya. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.