Teknologi Toyota Ini Lebih Canggih Dari Mobil Listrik
Belakangan, industri otomotif Indonesia ramai membicarakan
kendaraan listrik. Ini berkaitan tingginya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM)
dan isu lingkungan atau polusi udara. Beberapa pabrikan seperti Nissan,
misalnya, menyambut wacana ini dengan rencana mereka untuk mendatangkan
beberapa mobil hybrid terbarunya ke Indonesia. Bahkan di roda dua, beberapa
brand yang mulai memasarkan sepeda motor bertenaga listrik, seperti Gesits
ataupun Viar. Ternyata di saat yang lain bicara soal mobil listrik, Toyota
sudah satu langkah lebih maju. Mereka, saat ini tengah getol mengembangkan
mobil bertenaga Fuel Cell. Apa sih Fuel Cell Vehicle (FCV)? Apa juga
keunggulannya dibanding mobil listrik?
Toyota Fine-Comfort Ride Concept
Mobil listrik memang ramah lingkungan, karena tak mengotori
udara seperti layaknya mobil bermesin bensin atau diesel. Tapi salah satu
kekurangan mobil listrik, lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang energi
baterai. Kalau mobil bermesin bensin bisa mengisi bensin dalam hitungan menit
di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), maka mobil listrik butuh waktu
sampai berjam-jam untuk isi ulang daya baterai.
Nah FCV ini menggabungkan kelebihan dari keduanya. FCV
memakai motor listrik yang tidak membuang emisi sedikitpun ke udara. Tapi
mengisi baterai FCV, sama cepatnya seperti mengisi mobil bermesin bensin.
Karena bahan bakar FCV, kombinasi hidrogen dan oksigen. Bahan bakar ini pun
dapat diisi di stasiun pengisian bahan bakar khusus fuel cell.
Toyota Mirai mobil dengan bahan bakar hydrogen
Toyota Mirai, salah satu pionir mobil berbahan bakar fuel
cell di dunia dan diluncurkan di Jepang pada 2014. Mirai dijual di Amerika
Serikat dan sejumlah negara di Eropa setahun sesudahnya. Mirai sudah diuji
sejauh 2 juta km sebelum resmi diproduksi dan dipasarkan secara massal. Toyota
Mirai menggunakan teknologi khusus yaitu fuel cell yang dapat mencampur
hidrogen dengan oksigen yang berguna untuk menghasilkan reaksi kimia berupa
listrik untuk dapat menggerakkan kendaraan.
Teknologi yang terpasang pada Toyota Mirai merubah
mainstream selama ini dimana mobil harus menggunakan BBM premium dan diesel
untuk dapat bergerak.
Diperkirakan kendaraan dengan teknologi tersebut akan
banyak dibutuhkan di masa depan karena semakin langkanya bahan bakar premium
dan diesel sehingga harus ditemukan alternatif lain supaya sektor transportasi
tetap dapat terpenuhi. “Pencapaian Toyota dalam mengembangkan FCV diharapkan
menjadi pemicu pengembangan industri otomotif yang lebih beragam dan
inspiratif. Penggunaan FCV tidak hanya sebatas pada mobil, tapi juga pada alat
angkut lainnya seperti forklift, peralatan rumah tangga, bahkan bisa menjadi
pembangkit listrik untuk kebutuhan rumah tangga,” kata Executive General
Manager PT Toyota-Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto melalui keterangan pers
yang kami terima.
Pihak Toyota akan memastikan edisi Toyota Mirai akan menjadi
FCV dengan desain paling canggih dan gaya sehingga dapat langsung menarik
perhatian masyarakat. FCV dari Toyota ini juga harus memiliki bentuk sedan yang
terkesan ekslusif dan sesuai dengan moto Toyota “fun to drive”. Mobil sedan
sendiri memiliki tingkat kenyamanan yang jauh lebih tinggi dari minivan dan
SUV.
Mirai-3
Hebatnya Toyota tidak pelit. Toyota justru berupaya
memperluas dampak positif dan mendorong perkembangan pemanfaatan teknologi fuel
cell. Buktinya, Toyota memberikan akses secara gratis terhadap 5.680 paten
milik Toyota yang berhubungan dengan teknologi ini, sehingga dapat dipergunakan
oleh siapa saja.
Isu penting ke depan, bagaimana biaya produksi hidrogen bisa
lebih murah. Meski begitu, Toyota yakin, kemajuan tekonologi menuntun biaya
produksi hidrogen mencapai titik yang layak untuk masuk ke pasar komersial dan
digunakan secara luas oleh masyarakat dunia pada 2030.
Tidak ada komentar: